Kelompok 3 softskill : audit sistem informasi, lembaga-lembaga audit pada indonesia
Lembaga-Lembaga Audit Sistem Informasi di Indonesia
1.
Ikatan Audit Sistem Informasi
Indonesia (IASII)
Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII) didirikan pada 20 Mei 2014. Lembaga ini dibentuk oleh beberapa praktisi dari berbagai universitas dan organisasi lainnya dibidang sistem informasi. Lembaga ini memiliki tujuan yaitu untuk menghindari penyimpangan dalam penggunaan sistem informasi yang semakin pesat di Indonesia. IASII bekerja sama dengan beberapa lembaga lain seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Information System Audit and Control Association-Chapter Indonesia (ISACA), Institute of Internal Auditor, Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern.
Kegiatan IASII
dalam berbagai bidang, meliputi :
1.
Penetapan standar
profesi auditor sistem informasi nasional
2.
Pemberian sertifikasi
dalam bidang kompetensi audit sistem informasi nasional
3.
Peningkatan kemampuan
anggota dalam bidang audit sistem informasi, baik itu sebagai dukungan atas
audit laporan keuangan maupun dalam bidang audit kendali umum dan kendali
aplikasi sistem informasi
4.
Peningkatan awareness
kalangan universitas umumnya, dan jurusan akuntansi serta teknologi dan
manajemen informatika khususnya, mengenai pentingnya audit dan pengendalian
sistem informasi
2.
Information System Audit and
Control Association (ISACA)
Information
System Audit and Control Association (ISACA) adalah suatu organisasi
profesi internasional di bidang tata kelola teknologi
informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada
tahun 1967.
ISACA
IS (Information System) audit dan IS
kontrol standar diikuti oleh praktisi di seluruh dunia dan penelitian menunjukkan
masalah-masalah profesional yang menantang perusahaan saat ini.
ISACA
secara aktif mempromosikan penelitian yang menghasilkan pengembangan produk
yang relevan dan berguna bagi para pakar tata kelola, kontrol, jaminan, dan
keamanan TI. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman ISACA,
mengembangkan Model Bisnis untuk Keamanan Informasi (BMIS), mengambil
pendekatan holistik dan berorientasi bisnis untuk mengelola keamanan informasi.
Jaminan IT dihadapkan dengan persyaratan yang berbeda dan berbagai jenis tugas
audit dan assurance, ISACA mengembangkan IT Assurance Framework (ITAF).
ISACA
mengembangkan dan memelihara kerangka kerja COBIT®, Val IT ™ dan Risk IT yang
diakui secara internasional, membantu para profesional TI dan pemimpin
perusahaan memenuhi tanggung jawab tata kelola TI mereka sambil memberikan
nilai bagi bisnis. Selain kerangka kerja, ISACA menawarkan publikasi yang
memberikan panduan tentang berbagai topik, termasuk cara mengimplementasikan kerangka
kerja. ISACA bekerja dengan anggota yang ahli materi pelajaran untuk meninjau
dan mengomentari draf paparan dari regulator dan badan penetapan standar untuk
menyediakan komunitas TI dengan hasil penelitian yang paling relevan.
ISACA
telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota
ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem
informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi,
pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal.
Jaringan
ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, salah
satunya ialah di Indonesia. ISACA telah membuat standar untuk audit sistem
informasi di seluruh dunia.
Referensi
:
Komentar
Posting Komentar